Tuesday, February 19, 2008

Balada Burung Besi

Perjalanan melalui udara seharusnya menjadi perkara menyenangkan. Tapi tidak untuk perjalanan kali ini sepertinya. Jauh sebelum berangkat, 2 hari lalu, Ibu Kota disapu badai, jalanan terendam hingga pinggul orang dewasa. Kecemasan menyergap karena Bandara lumpuh. Penerbangan delay hinggal 12 jam. Kejadian yang (konon) oleh Angkasa Pura di klaim baru terjadi pertama kali dalam 10 tahun terakhir.
Lion tujuan Banda Aceh baru berangkat berangkat pukul 8.35 . Tapi simfoni pagi baru saja kulewati. Taksaka malam selamat sampai di Gambir meski mundur 80 menit dari jadwal. Ada perasaan menang karena tabiat telat transportasi kita berhasil diprediksi dan diantisipasi. Niat untuk sekedar mengisi perut dengan seduhan secangkir coklat panas dan dunkin donat ku urungkan. Langkah kaki buru-buru ku arahkan ke pangkalan Damri statsiun.Ritual pagi lain yang sedianya pun selalu kulakukan terpaksa harus di tunda. Ketegangan cukup jadi penawar sementara yang efektif bagi raungan angin perut.
Terminal 1A Soekarno-Hatta tak ubahnya bak pasar malam. Lautan manusia memadati seluruh kounter keberangkatan. Aplusan petugas check-in tak kuasa menahan umpatan calon penumpang. Penerbangan kemarin yang dibatalkan dinyatakan hangus. Maskapai berdalih mereka bebas dari tanggung jawab karena itu adalah forje majeur. Jujur hati ini sebenarnya sempat ingin ikut protes melihat orang kecil harus saling melukai karena keputusan pemilik modal yang tidak mau merugi.
Gerimis di luar, berpadu dengan wajah-wajah cemas dan letih. Antrian mengekor. Aq pun harus berdiri 1 jam untuk bisa mendapat giliran. Orang tua didepanku sudah mencak-mencak dua kali. Antriannnya diserobot seorang ekspatriat berpakaian perlente dari timur tengah.
Beruntung keseluruhan chaos pagi itu ditutup dengan cuaca bersahabat diseluruh daratan sumatera. 3 kali turbulensi yang menghajar pesawat ketika berada diatas Lampung, lunas dibayar puluhan zamrud pulau andalas yang dapat dinikmati gratis dari balik jendela kabin. Pesawat mendarat mulus di Sultan Iskandar Muda tepat pukul 12.32. Lebih cepat 3 menit. Bonus pertama untuk trip Aceh yang sudah menanti didepan mata.

2 comments:

Anonymous said...

burung besi nya jangan digembok..biar bisa mblusuk-blusuk, Om..

M. Hafidullah said...

ah om rio niy ada2 aja....

Post a Comment